Bahagia Dengan Istighfar, Bersyukur dan Berdoa

Tak lengkap rasanya hidup ini tanpa ada kerikil-kerikil yang membuat terkilir, atau debu-debu yang membuat pedih di mata. Semua itu adalah bagian tak terpisahkan dalam hidup ini. Jika rasa hidup ini selalu bahagia, bisa jadi kufur diri ini. Atau bila rasa hidup ini hanya ada derita dan air mata, betapa suram hidup ini.

”Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia…” (QS. Ali Imran, 3: 140)

Berbahagialah kala ia sedih tak membuat dirinya larut dalam kenestapaan. Berbahagialah kala ia dalam bahagia, ia tak lupa dan jumawa. Itulah orang beriman.

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” | riwayat Imam Muslim

Bahagia dengan istighfar, bahagia dengan bersyukur dan bahagia dengan berdoa.

Istighfar yang dengannya semoga Allah meringankan hisabmu di Yaumul Hisab. Terlalu banyak dosamu, namun terlalu banyak rahmat-Nya yang kau nikmati.

Bersyukur yang dengannya, semoga Allah meringankan pertanggungan jawab atas nikma-nikmat yang Allah anugerahkan. Bersyukur dengan lisan berlirih-lirih alhamdulillah dan mempergunakannya kenikmatan itu untuk ketaatan.

Berdoa yang dengannya itu Allah menguatkanmu untuk selalu taat kepada-Nya, dalam suka ataupun duka, dalam lapang ataupun sempit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *