Bulan Ramadhan menjadi kesempatan bagi seluruh umat muslim di dunia, untuk memperbaiki diri dan beramal sebanyak-banyaknya. Zakat fitrah menjadi penyempurna ibadah di bulan Ramadhan. Tidak hanya memperoleh pahala dari berbagai ibadah. Namun juga disucikan kembali jiwa dan harta melalui zakat fitrah.
Zakat fitrah tidak boleh dibayarkan melewati waktu Sholat Ied. Jika dibayarkan melewati waktu tersebut, maka nilainya bukan lagi zakat fitrah. Melainkan sedekah biasa.
Zakat fitrah menjadi penyempurna ibadah puasa Ramadhan dan ada banyak sekali hikmah zakat fitrah bagi umat Islam yang melaksanakannya. Bulan Suci Ramadhan, bulan penuh berkah untuk seluruh umat muslim. Namun, tahun ini kita semua mengalami Ramadhan yang berbeda. Ramadhan di tengah pandemi menjadi hal yang tidak terlupakan.
Selain berpuasa, ada ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim adalah zakat fitrah. Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang berkemampuan, sebelum shalat ied atau hari raya idul fitri. Pembayaran zakat fitrah dihitung melalui jumlah makanan pokok sehari-hari, dalam berupa bentuk makanan ataupun uang tunai.
Berzakat fitrah memiliki hikmah yang dapat kita petik bersama. Berikut ini 6 hikmah zakat fitrah bagi umat Islam:
Zakat Fitrah Menyucikan Jiwa
Membayar zakat fitrah dapat membersihkan jiwa. Hal ini difirmankan oleh Allah dalam Quran Surat At-Taubah ayat 103 yang artinya, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnnya do’a kamu itu ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Tidak hanya tersedia pahala berlipat ganda bagi siapapun yang beribadah, namun juga menjadi kesempatan menyucikan jiwa melalui zakat fitrah. Membawa umat muslim kembali kepada fitrahnya. Yaitu jiwa yang bersih, tulus beribadah kepada Allah SWT.
Memperoleh Keberkahan Harta
Selain berfungsi menyucikan jiwa, zakat fitrah juga dapat membersihkan harta. Dalam proses memperoleh harta untuk makan sehari-hari, barangkali ada hal yang tidak mengenakkan terjadi.
Misalnya dalam proses jual beli, ada pelanggan yang merasa terpaksa dengan harga yang telah dipatok, kemudian membelinya tidak ikhlas 100%. Hal ini menjadi sandungan dalam memperoleh harta. Hukumnya tidak haram, namun ada proses yang tidak baik. Proses ini dapat disucikan dengan membayar zakat.
Walaupun berfungsi membersihkan harta, fungsi ini tidak berlaku apabila harta yang diperoleh seseorang melalui cara-cara yang diharamkan. Seperti hasil korupsi, hasil pencurian atau perampokan, ataupun hasil menipu orang lain. cara-cara memperoleh rezeki seperti ini tidak dapat dibenarkan, dan tidak dapat dibersihkan melalui zakat fitrah.
Sarana Menjalin Kepedulian dan Silaturahim
Dalam ajaran Islam, Allah mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan. Salah satunya melalui zakat fitrah. Sebagai bentuk upaya umat muslim saling membantu untuk menyambungkan kehidupan umat muslim selainnya.
Selain menjalin kepedulian, zakat fitrah juga memberikan sarana untuk mempererat tali silaturahim antar umat muslim. Menguatkan ikatan persaudaran antara mustahik dan muzaki. Muzaki peduli kepada mustahik, mustahik mendokan muzaki. Kepedulian dan silaturahim ini juga dapat memperkuat hubungan antar umat muslim.
Tentu berbeda dengan kondisi para mustahiq yang berada di ekonomi menengah ke bawah. Mereka, golongan orang yang berhak menerima zakat, sangat kesulitan untuk bertahan menghidupi kebutuhan sehari-hari. Zakat fitrah dapat meringankan beban mereka.
Sebagai Bentuk Rasa Syukur Kepada Allah SWT
Berzakat fitrah melatih kita untuk mensyukuri nikmat Allah SWT, dengan membagi harta kepada orang yang membutuhkan. Dari setiap hasil kerja kita, ada peran orang lain dan peran Allah dalam proses memperolehnya.
Orang yang tidak bersyukur, tentu akan selalu merasa kurang dengan apa yang dimilikinya. Tidak ingin berbagi, bahkan penuh perhitungan saat memberikan sesuatu. Membayar zakat dapat melatih pribadi kita untuk lebih bersyukur atas nikmat Allah.
Berbagi Kebahagiaan Sesama Umat Muslim
Saat merayakan Hari Raya Idul Fitri, biasanya umat muslim merayakannya dengan cara makan bersama, atau saling bersilaturahim kepada sanak saudara. Dalam proses silaturahim, pastilah tuan rumah butuh menghidangkan makanan kepada tamu.
Zakat fitrah berfungsi untuk membantu orang-orang yang tidak mampu, untuk dapat merasakan nikmat hari raya. Sehingga, hari kemenangan tidak hanya dirasakan oleh mereka yang ekonomi menengah-atas, namun para mustahik juga dapat merasakan hal yang sama. Tidak merasa kekurangan makanan saat hari raya.
Selain berbagi untuk orang lain, sering pula ada pertanyaan mengenai penyaluran zakat untuk keluarga. Selengkapnya baca artikel berikut mengenai berzakat untuk keluarga sendiri.
Membersihkan Diri dari Perbuatan yang Sia-sia
Hikmah zakat fitrah juga untuk membersihkan diri dari perbuatan yang sia-sia. Terkadang dalam proses menjalani ibadah puasa, kita pernah merasa marah akan sesuatu, kesal dengan sesuatu, bahkan juga memaki-maki. Dengan membayar zakat fitrah, kita dapat membersihkan dari perilaku sia-sia tersebut.
Seperti yang telah disabdakan Rasulullah dalam Hadits Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah itu sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor dan sebagai makanan bagi orang miskin. Karena itu, barang siapa mengeluarkan sesudah salat maka dia itu adalah shadaqoh biasa.”
Sahabat dapat menyalurkan zakat fitrah dengan mudah, secara online, melalui situs dompetdhuafa.org. mari bersama-sama membentang kebaikan, membantu sesama, melalui zakat fitrah.